Badminton: Hasil Daihatsu Indonesia Master 2018

Ganda Putra: Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dari Indonesia (kanan) Juara Daihatsu Indonesia Master 2018, Runner Up pasangan China Li Junhui/Liu Yuchen (kiri)
Daihatsu Indonesia Masters sudah dihelat pada tanggal 23-28 Januari 2018 di Istora, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Menariknya, ajang ini menjadi turnamen bulutangkis pertama setelah Istora direnovasi. Ajang berhadiah total USD 350 ribu ini diselenggarakan segaligus untuk menjajal Istora Gelora Bung Karno (GBK) sebagai venue Asian Games 2018 bulan Agustus nanti. 

Berikut hasil Daihatsu Indonesia Masters tahun 2018:


KEVIN/MARCUS REBUT GELAR JUARA

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sempat tertinggal di gim pertama sebelum akhirnya keluar sebagai juara Indonesia Masters 2018.

Ganda putra Indonesia ini mengalahkan pasangan China Li Junhui/Liu Yuchen dengan skor 11-21, 21-10, 21-16 dalam final di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (28/1/2018) sore WIB.

Sukses yang diraih Kevin/Marcus menandai bahwa 'Merah Putih' mendapatkan dua gelar di kejuaraan ini, setelah Anthony Sinisuka Ginting menjuarai nomor tunggal putra di partai kedua.

Selain itu, Kevin/Marcus menajamkan rekor apik atas Li/Liu menjadi 6-1. Dalam tujuh pertemuan mereka, Kevin/Marcus memenangi enam pertarungan terakhir.

Kevin/Marcus menjalani start yang lambat. Dalam tempo permainan yang cepat, Kevin/Marcus tertinggal 5-11 dari Li/Liu saat interval.

Li/Liu dengan mudahnya memenangi gim pertama 21-11. Kevin/Marcus kesulitan mendapatkan ritme permainan sendiri dan gampang membuat kesalahan yang tidak perlu.

Arah angin berubah di gim kedua, Kevin/Marcus ngebut untuk memimpin 11-3 dari Li/Liu saat interval. Setelahnya, Kevin/Marcus semakin percaya diri, poin demi poin diraih untuk menambah keunggulan menjadi 15-5.

Sebuah momen kontroversial terjadi setelah pukulan Kevin ke sudut belakang lapangan Li/Liu dianggap keluar. Namun, tayangan lambat memperlihatkan adanya kontak raket Li dengan shuttlecock. Akan tetapi, ini tidak memengaruhi hasil gim kedua yang pada akhirnya dimenangi Kevin/Marcus 21-10.

Kevin/Marcus melanjutkan momentumnya di gim ketiga. Smes demi smes dilancarkan yang menyulitkan Li/Liu sehingga Kevin/Marcus unggul 7-1.

Li/Liu perlahan bisa memangkas jarak, seiring beberapa kesalahan sendiri yang dibuat Kevin/Marcus menjadi 7-9. Namun, Kevin/Marcus bisa mempertahankan kesabaran sehingga terus mampu menjaga keunggulannya.

Smes Kevin terlalu panjang dari belakang lapangan membuat kedudukan seimbang 13-13. Kevin/Marcus lantas menambah tiga poin berturut-turut. Pertandingan masih seru, Li/Liu memenangi reli panjang untuk menipiskan skor menjadi 15-16.

Kevin/Marcus terus agresif menekan Li/Liu untuk kembali menjauh lewat smes-smes keras. Tiga angka berturut-turut didapatkan untuk unggul 19-15. Championship point setelah pengembalian Liu nyangkut dan sambaran Marcus di depan net memastikan kemenangan mereka. Selamat buat Kevin/Marcus.
 

Tunggal Putra: Anthony Sinisuka Ginting dari Indonesia (kanan) Juara Daihatsu Indonesia Master 2018, Runner Up dari Jepang Kazumasa Sakai (kiri)
ANTHONY GINTING JUARA

Anthony Sinisuka Ginting berhasil mempersembahkan gelar pertama bagi Indonesia. Anthony tampil sebagai juara usai menang mudah atas pebulutangkis Jepang.

Pada laga final di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (28/1/2018) siang, Anthony menghempaskan Kazumasa Sakai dua set langsung dengan skor 21-13, 21-12 hanya dalam waktu 34 menit.

Hasil ini memperbaiki rekor Anthony atas Sakai menjadi 2-0. Kemenangan dua set didapatkan Anthony atas lawannya itu saat berjumpa di Hong Kong terbuka 2015.

Permainan cepat diperagakan Anthony dan Sakai sehingga kejar-kejaran angka pun terjadi di gim pertama. Anthony berhasil mengungguli Sakai saat interval dalam kedudukan 11-9, setelah melakukan netting sempurna.

Sakai beberapa kali melakukan kesalahan sendiri, yang menguntungkan Anthony. Selisih lima poin dimiliki Anthony usai pukulan pengembalian Sakai membentur net, 15-10.

Sakai menghentikan rentetan angka yang raih Anthony, skor kini menipis menjadi 17-15 masih untuk keunggulan pebulutangkis tuan rumah. Di poin-poin kritis, Anthony mempertahankan ketenangannya untuk merebut dua angka beruntun guna merebut gim pertama 21-16.

Laju Anthony tetap mulus di gim kedua. Sejak awal berhasil unggul, Anthony melakukan smes silang keras untuk memasuki interval dengan keunggulan 11-7. 

Anthony semakin jauh meninggalkan Sakai dengan selisih tujuh poin 16-9. Dua kesalahan Anthony membuat Sakai bisa menambah angka sehingga kedudukan menjadi 11-18.

Backhand Sakai membentur net, Anthony mendapatkan match point. Dia lantas menuntaskan pertandingan dengan sebuah pukulan pendek di depan net untuk memenangi laga dengan skor 21-12. Selamat Ginting. BRAVO...!!!




Ganda Campuran: Zheng Siwei/Huang Yaqiong dari China (kanan) Juara Daihatsu Indonesia Master 2018, Runner Up pasangan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (kiri)
TANTOWI/LILIYANA TUNDUK DI FINAL

Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tunduk di final Indonesia Masters 2018 dengan kekalahan 14-21 dan 11-21 dari unggulan keenam Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China).

Dalam partai final di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (28/1/2018) siang WIB, pasangan Indonesia yang jadi unggulan pertama mampu merebut poin pertama setelah smes keras Tontowi gagal dikembalikan Huang Yaqiong.

Pun demikian, pasangan China langsung bisa menyamakan kedudukan. Perebutan poin di antara kedua pasangan pun kemudian berlangsung ketat.

Tontowi/Liliyana kemudian mampu meraih tiga poin secara berturut-turut untuk unggul 8-5. Tapi lawannya mampu mengejar dengan melakukan hal persis sama dan membuat skor imbang lagi.

Memasuki interval, Zheng/Huang mencatatkan keunggulan tipis 11-10 atas pasangan Indonesia setelah shuttlecock hasil pukulan Liliyana meluncur keluar garis lapangan.

Selepas jeda, pasangan China menambah dua poin sebelum smes Tontowi meredam laju pasangan lawan. Tapi Tontowi/Liliyana kemudian tak kunjung bisa mengejar dan kehilangan gim pertama setelah pukulan Tontowi mengirim shuttlecock kena net.

Tontowi/Liliyana kemudian memulai gim kedua dengan baik dan langsung unggul 3-0, dengan poin terakhir itu didapat usai sebuah challenge gagal dari lawan. Tapi keunggulan itu pada prosesnya sirna usai Zheng/Huang menyamakan pada kedudukan 4-4.

Pasangan Indonesia lantas berhasil menjauh lagi dan memimpin 7-5. Tapi dua kesalahan beruntun dari Tontowi kemudian membuat Zheng/Huang bisa menyamakan skor dalam kedudukan 7-7.

Saat interval, Zheng/Huang justru sudah berbalik memimpin 11-8 atas Tontowi/Liliyana. Hal itu tak lepas dari tiga poin beruntun pasangan China, dua di antaranya lewat smes keras Zheng.

Selepas jeda, pasangan China berhasil menambah empat angka sampai akhirnya Tontowi/Liliyana baru mampu memotong laju itu. Namun, Zheng/Huang kemudian masih mampu menjaga keunggulan.

Pada akhirnya Zheng/Huang pun mampu merebut gim kedua setelah pukulan Zheng tak bisa dikembalikan oleh Liliyana. Gelar juara ganda campuran pun jadi milik pasangan China tersebut berkat kemenangan straight game selama 33 menit. Sementara Tontowi/Liliyana harus rela jadi runner-up Indonesia Masters.


Ganda Putri: Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dari Jepang (kanan) Juara Daihatsu Indonesia Master 2018, Runner Up pasangan Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu (kiri)
GREYSA/APRIYANI KALAH STRAIGHT GAME

Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu kalah straight game, 17-21 dan 12-21, ketika berhadapan dengan pasangan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) di final Indonesia Masters 2018.

Final ganda putri di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (28/1/2018), langsung diwarnai reli. Apriyani meraih poin pertama buat Indonesia tapi kemudian Misaki/Ayaka, yang jadi unggulan kedua, malah langsung menyamakan dan berbalik unggul.

Setelah sebuah challenge gagal, dua smes Apriyani berhasil membendung laju pasangan Jepang dalam menambah poin walaupun Indonesia masih ketinggalan 5-9.

Pada prosesnya Greysia/Apriyani, yang menjadi unggulan kedelapan, tak kuasa mengejar poin lawan. Misaki/Ayaka pun unggul 11-7 saat interval gim pertama.

Selepas interval, duel sengit terjadi dengan diwarnai reli-reli panjang. Empat poin awal usai jeda dibagi rata kedua pasangan dengan Greysia/Apriyani masih ketinggalan 9-13.

Setelah pengamatan Apriyani membuahkan poin ke-10 buat Indonesia, reli panjang kembali terjadi dengan melibatkan 57 pukulan. Usai reli ini pasangan Indonesia menambah poin demi menipiskan ketinggalan jadi 11-13.

Greysia/Apriyani terus berusaha menambah poin guna mengejar ketinggalan, tapi Misaki/Ayaka akhirnya mampu merebut gim pertama ini dalam waktu 24 menit.

Di gim kedua pertarungan langsung berjalan sengit, kembali diwarnai sejumlah reli, dengan kedua pasangan silih-berganti meraih poin sehingga membuat kedudukan terus berimbang.

Kegagalan Apriyani mengembalikan smes Ayaka, yang dilanjutkan dengan pukulannya yang keluar, membuat pasangan Jepang lantas unggul 9-7. Keunggulan terus dijaga Misaki/Ayaka untuk memimpin 11-8 di interval.

Selepas interval, Greysia/Apriyani tak kuasa membendung lawannya. Setelah pukulan Greysia membuat shuttlecock keluar, Misaki/Ayaka pun memastikan gelar juara usai melewati duel selama 48 menit.

Hasil itu menjadi kekalahan ketiga Greysia/Apriyani atas Misaki/Ayaka dalam ketiga pertemuan mereka sejauh ini. Kedua pertemuan lain terjadi pada bulan September 2017 lalu.

Tunggal Putri: Tai Tzu Ying dari Taiwan (kanan) Juara Daihatsu Indonesia Master 2018, Runner Up dari India Saina Nehwal (kiri)
TAI TZU YING JUARA TUNGGAL PUTRI

Tunggal putri Taiwan Tai Tzu Ying menjuarai Indonesia Masters 2018. Unggulan pertama itu menang dua gim langsung atas Saina Nehwal yang jadi lawannya di final.

Tzu Ying berhak membawa pulang gelar itu setelah mengalahkan wakil India Saina Nehwal dengan skor 21-9 dan 21-13 di Istora, Senayan, Jakarta, Minggu (28/1/2018).

"Saya tidak merasa paling jago atau paling hebat di sini," kata Tzu Ying.

"Pada dasarnya di setiap pertandingan yang saya ikuti seluruh skill pemain atau lawan kurang lebih sama. Jadi saya hanya bermain seperti adanya seperti di pertandingan sebelumnya, dan juara," ucapnya.

Menurut Tzu Ying, dia juga sangat senang bisa bermain di Indonesia. Menurutnya suporter Indonesia sangat menyenangkan.

"Bermain di Indonesia sangat menyenangkan. Penonton di sini pada mendukung saya. Makanya saya senang bisa bertanding di sini," ujarnya.

"Arti kemenangan ini adalah untuk mencoba di dua pertandingan lagi yang akan dilaksanakan di Indonesia. Jadi ajang ini untuk mencoba terutama untuk keadaannya," kata Tzu Ying.

Sementara untuk target, dia mengaku membidik Kejuaraan Dunia dan Asian Games. "Target saya 2018 adalah Kejuaraan Dunia dan Asian Games karena dua turnamen itu adalah dua turnamen yang besar sekali," tuturnya.



Sumber: detiksport.com



No comments:

Powered by Blogger.