Terima Kasih Tabebuya, Surabaya Serasa Sakura


Surabaya rasa Jepang. Begitulah berita yang sedang viral di media sosial di Bulan Nopember 2018, karena di sepanjang pinggir jalan protokol Surabaya terlihat indahnya bunga bermekaran laksana bunga sakura di Jepang. 

Bunganya mekar bersama, ada putih, pink, dan kuning dari pohon yang ditanam berselang-seling ini, sehingga membuat Kota Surabaya semakin ceria.

Selain itu, kebetulan saat bunga bermekaran bertepatan dengan awal musim penghujan yang sejuk, sehingga Surabaya benar-benar rasa Jepang.

Apalagi ditambah melimpahnya lalu-lalang kendaraan merek Jepang, klop lah, hahahaa…


Bunga tersebut terkenal dengan sebutan bunga Tabebuya. Penanaman bunga tersebut digagas oleh wali kota Surabaya, Bu Risma pada tahun 2009 lalu. 

Bu Risma dan jajarannya layak mendapatkan apresiasi untuk ini. Bunga tabebuya pertama ditanam pada 2010 untuk ujicoba di Jalan Embong Malang. Tujuan awalnya Bu Risma ingin membuat Surabaya lebih asri dengan banyak ragam tanaman. Namun setelah melihat hasilnya yang luar biasa dari bunga ini, mulailah Tabebuya ditanam di seluruh jalanan utama Surabaya.

Bu Risma memperoleh bibit bunga Tabebuya dari petani di Malang dan Kediri.

Sayangnya bunga Tabebuya gampang rontok, jadi keindahannya hanya bisa dinikmati sebentar. Bagi yang sedang bermain ke Surabaya di Bulan Oktober- Nopember jangan lewatkan keindahan bunga Tabebuya ini.

Tabebuya (Chrysotricha) adalah jenis tanaman yang berasal dari negara Brasil termasuk jenis pohon besar, dan seringkali orang kebanyakan menyebutnya sebagai tanaman Sakura, karena bila berbunga bentuk mirip seperti bunga sakura. 

Pohon Tabebuya memiliki kelebihan di antaranya daunnya tidak mudah rontok, disaat musim berbunga maka bunganya terlihat sangat indah dan lebat, akarnya tidak merusak rumah atau tembok walau berbatang keras.

Tanaman Tabebuya memiliki bunga yang berbeda-beda warna. Ada warna kuning dan berbentuk terompet, juga ada banyak sekali spesies tabebuya dan berasal dari berbagai negara dengan genus tabebuya dan dengan warna bunga beraneka macam.

Setiap spesies pohon tabebuya memiliki warna yang berbeda-beda, saat ini warna yang banyak dikenal adalah putih, pink muda, kuning, kuning ke-orange-an, magenta, pink tua, dan ada yang
merah.

Tabebuya merupakan pohon lindung yang mampu berbunga dan memiliki bentuk bunga yang bagus. Selain memiliki beberapa pilihan warna, Tabebuya pada musim berbunganya mampu menghasilkan jumlah bunga yang sangat banyak dan tidak putus sejak awal musim kemarau hingga menjelang musim hujan. Bahkan sekarang ini musim pembungaan dapat diatur dengan manipulasi pola pemupukan.

Habitat asli Tabebuya berasal dari daerah dengan iklim kering, sehingga memiliki ketahanan hidup yang tinggi dalam kondisi kekeringan. Hal ini sangat sesuai karena tanaman penghijauan umumnya dihadapkan pada kurangnya penyiraman disaat musim kemarau. Pohon ini adalah pohon hias populer dapat tumbuh di berbagai jenis tanah di daerah subtropis dan tropis. 

Tabebuya merupakan pohon rendah pemeliharaan, membutuhkan pemangkasan hanya untuk memangkas tangkai mati atau rusak. Hama atau penyakit jarang mengganggu pohon tropis.

Melimpahnya bunga Tabebuya di Surabaya ini tentu membawa efek banyaknya sampah dari bunga yang berguguran. Saya sempat ngobrol sejenak dengan salah satu petugas kebersihan dari DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) Surabaya yang kebetulan sedang bertugas saat saya menikmati keindahan Tabebuya di jalan A. Yani depan markas Jawa Pos. Cowok keriting ini namanya Agus, lengkapnya Agus, biasa dipanggil Agus, hayyahhhh… opo to iki..

Menurut lelaki asal Madiun yang sudah dua tahun menjadi petugas kebersihan di Surabaya ini, tiap hari harus membersihkan banyak sekali guguran bunga Tabebuya di area kerjanya. Namun ketika ditanya apakah hal ini membuat pekerjaannya makin berat? Dia menjawab “Nggak mas, malah senang.”

Agus menjelaskan bahwa keindahan bermekarnya Tabebuya yang dia nikmati membuat dirinya gembira. Kegembiraan ini membuat kerjanya lebih enteng. 
“Bener mas, apalagi bisa lihat banyak cewek-cewek cantik yang foto-foto selfie tiap hari sejak Tabebuya berbunga.” Hahahaa.. dasar laki-laki, kayak saya banget…

Bagi Anda yang di luar kota, silakan berkunjung ke Surabaya untuk ikut bahagia menikmatinya. 

Terimakasih Tuhan, 
Terimakasih Bu Risma, I love you Bu.. 
Terimakasih Pemkot Surabaya, 
Terimakasih Tabebuya.

No comments:

Powered by Blogger.