Pengalaman Pertama Hidroponik


Pada tahun 2014, pada hari, tanggal dan bulan berapa saya lupa, saya kebetulan ke Surabaya, mumpung di Surabaya saya browsing tentang kebun hidroponik yang katanya ada kebun hidroponik yang ditanam dalam skala besar, kebun tersebut namanya Kebun Sayur Surabaya yang berada di Jl. Raya Ketintang Selatan 47, Surabaya. Dan setelah sampai di lokasi, Waoooowwwwww ternyata di depan mataku terhampar kebun hidroponik yang cukup luas, tertata rapi, sayurannya warna warni dan membuat mata ini tak bosan-bosan menikmati pemandangan ini dan seumur hidupku baru kali ini melihat kebun sayur hidroponik seluas itu.
Aktiviitas di Kebun Sayur Surabaya

Sayuran yang ditanam bermcam-macam, ada selada yang hijau, ada selada agak kemerahan, tanaman kangkung yang hijau terjungkai, kemudian ada kemangi itali atau terkenal dengan tanaman basil, ada sawi yang hijau, dan ada juga tanaman tomat yang buahnya sudah ranum memerah dan mengkilat yang melihatnya pasti tak tahan untuk memetiknya. Selain itu, sistem pengairannya sudah sangat canggih, kata karyawan di kebun tersebut menggunakan sistem hidroponik NFT, saat diterangkan tentang NFT saya masih bengong karena tidak tahu istilah itu dan baru mendengar istilah itu juga hari itu.

Dari kunjungan inilah saya mulai tertarik dengan hidroponik, tanpa pikir panjang saya langsung pesan nutrisi AB Mix 1 liter dan 1 slop rockwool serta bibit kangkung dan selada.

Sesampai di rumah karena ilmu hidroponik masih kurang paham, akhirnya saya coba-coba browsing tentang bagaimana membuat instalasi hidroponik, cari-cari di facebook siapa tahu ada group diskusi hidroponik, eh ternyata sudah banyak grup komunitas hidroponik, seperti Komunitas Hidroponik Surabaya (KHS), Komunitas Hidroponik Gresik (KHG), Komunitas Hidroponik Malang (KHM), karena saya orang Kebumen eh coba-coba mengetik komunitas hidroponik kebumen, eh ternyata juga sudah ada. Dan rata-rata anggota komunitas tersebut di facebook juga sudah ribuan, wah.... berarti aku ketinggalan jauh banget. Anggota komunitas tersebut sudah pada jago-jago, kalau dibilang sudah level master hidroponik. Akhirnya saya memberanikan diri untuk gabung di semua komunitas hidroponik tersebut. Setelah gabung, ternyata ilmu yang didapat lumayan banyak sekali, kita mau menanyakan apapun tentang hidroponik pasti akan dijawab oleh para master hidroponik di grup tersebut. Selain itu, komunitas ini juga sering melakukan Kopdar secara rutin untuk diskusi tentang hidroonik, bahkan kalau ada acara car free day atau pameran komunitas hidroponik tersebut selalu ikut berpartisipasi.

Berkat ilmu dan arahan para master hidroponik di komunitas tersebut, saya coba membuat instalasi hidroponik sendiri dengan menggunkan paralon ukurn 3 dim. Sebenarnya saya mencari paralon yang warna putih yang katanya lebih cocok untuk berhidroponik, tapi toko-toko bangunan yang saya cari kebetulan tidak ada yang jual warna putih, akhirnya dengan terpaksa saya menggunakan warna abu-abu. Pembuatan instalasi memakan waktu kurang lebih 1 minggu. Setelah terpasang saya masih bingung, instalasi hidroponik ini mau dibuat sistem apa ya, karena dengan banyak pertimbangan hal-hal sebagai berikut:
  • Air di rumah terbatas, karena air untuk sehari-hari beli air tandon.
  • Setiap hari bekerja sehingga di rumah hanya malam dan hari libur saja.
  • Pengatur waktu atau timer belum punya
  • Tanaman tidak boleh telat dalam penyiraman.
  • Di sisi lain bagaimana supaya hemat listrik.
Atas dasar itulah saya putuskan membuat sistem hidroponik DFT (Deep Flow Technique System). Sistem DFT secara singkat adalah sistem hidroponik yang meletakkan akar tanaman pada lapisan air pada kedalaman air berkisar 4-6 cm. Jadi pompa air tidak menyala terus-menerus, hanya menyalakan sebentar di pagi atau sore hari.

Gambar instalasi hidroponik pertamaku

Waktu itu, percobaan pertama adalah menanam kangkung, karena yang paling cepat tumbuh dan mudah dalam pemeliharaan. Setelah benih kangkung yang di rockwool tunas dua daun, segera saya pindahkan ke instalasi hidroponik tadi. Kali ini saya sengaja belum memberikan nutrisi AB Mix ke aliran airnya, karena saya masih penasaran apa benar bahwa nutrisi AB Mix sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman terutama kangkung? Saat tanaman kangkung berumur dua minggu, tanaman tidak menunjukkan tanda-tanda menghijau, malah daun kelihatan kuning dan pucat, padahal sinar matahari seharian menyinari tanaman tersebut, Saya masih penasaran dengan keadaan tersebut, saya coba campurkan dalam aliran air tersebut dengan pupuk pelengkap cair dan saya tunggu sampai satu minggu, tanaman kangkung tersebut tetap masih menunjukkan warna pucat dan kuning, bahkan di ujung-ujung daunnya mengalami kekeringan.

Dari sini saya mulai menyerah, dan akhirnya saya campurkan aliran air tersebut dengan nutrisi AB Mix dengan konsentrasi pemakaian 5 ml pekatan A dan 5 ml pekatan B dalam 1 liter air. Dan hasilnya setelah 2 hari, luar biasa, semua tanaman kangkung langsung menghijau dan tidak satupun yang terlihat pucat atau kuning. Dari kasus ini saya baru percaya bahwa nutrisi AB Mix sangat berpengaruh dalam budidaya hidroponik.
Hasil hidroponik kangkung perdana

Demikian sekilas pengalaman pertamaku dalam berhidroponik, semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya.

4 comments:

  1. Pak Gouhuan
    Pupuk yang cocok buat budidaya hidroponik apa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam sejahtera buat Bapak Alexander Adwardy.
      Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya nya.
      Sebenarnya nutrisi AB mix yang dijual di pasaran bisa semua digunakan, yang pernah saya coba ada 2 produk, yaitu Nutisis AB Mix produksi Kebun Sayur Surabaya dan Nutrisis AB Mix merek Hidro J. Dan hasil percobaan kedua-duanya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, tanaman lebih hijau dan subur serta sesuai dengan apa yang kita harapkan.
      Demikian, semoga bermanfaat dan terima kasih.

      Delete

Powered by Blogger.