Penerawangan Tahun 2018




Tahun 2018 adalah tahun yang tidak mudah, bukan saja kehadiran lawan-lawan yang tidak terlihat (Silent Competitor) yang langsung menerebos ke rumah konsumen tanpa melalui jalur konvensional (conventional distribution channel), tetapi melalui online.

Smartphone jalur digital/online memungkinkan produk menerebos langsung dihadapan customer, berbiaya murah (lebih efisien) dan tidak terlihat oleh pesaing. 

Tantangan Disruption ini memang tak terelakkan, industri lama, para incumbent yang tak mau berubah langsung kena dampak.

Online telah membuat semua produk kehilangan jarak, dunia tanpa jarak, tanpa perantara manusia, produsen dan konsumen semakin dekat, barang-barang dari luar negeri pun bisa menyelinap hadir di tangan kita dengan mudah. 

Inilah market baru (disruptive market) yang lebih efisien, sederhana dan tentunya murah (biaya distribusi/marketing lebih efisien).

Disruption ini telah membuat retail besar atau incumbent  bertumbangan atau mengatur kembali strategi mereka (Matahari, Ramayana, Debenhams, Lotus, CROCs, Blue Bird, dan lain lain).

Regulator atau pemerintah bingung bersikap mau membiarkan ini terjadi atau memproteksi pemain lama, semua jadi serba salah, karena disruption memang tak terelakkan.  

Pemain lama (incumbent) bingung karena perubahan yang begitu cepat, bahkan sulit merespon karena terbelit persolan internal yang tidak mau berubah (Giant Sleep).

Khusus bagi kalangan business, bukan hanya disruption (perubahan yang mengganggu) tetapi Tahun 2018 akan membawa busines seperti roller coaster (naik turun atau volatility) yang tajam.

Menghadapi masa liburan Lebaran ditambah rangkaian event yang akan memancing market slow down.

Banyaknya Hari Libur Tahun 2018 akan diawali dengan Liburan Natal dan Tahun baru yang membuat efektifitas pekerjaan baru benar-benar mulai di pertengahan Januari 2018 dimana target baru di-setting dan budget baru di approve, yang pasti penjualan belum mengangkat.

Baru liburan panjang, eh! Sudah  akan di sambut dengan Liburan Imlek (Chinese New Year) pada pertengahan Februari.   

Penjualan baru akan jalan efektif setelah minggu ke-3 Februari 2018 hingga sampai awal bulan puasa di Mei 2018 (3 bulan saja), yang akan terus flat/no special karena efektifitas di bulan Mei sampai Juni (Ramadhan mood) yang pasti datar saja (kecuali kuliner).

Apalagi ditambah liburan bersama Lebaran 14 s/d 20 Juni 2018, yang kemudian dilanjutkan dengan BBN alias Bulan Begadang National, karena adanya FIFA World Cup yang berlangung dari 14 Juni sd 15 Juli 18 (satu bulan penuh).

Rasa kantuk dan lemas akan melanda para karyawan sementara market belum pulih benar ditambah dengan heboh PILKADA Serentak di 171 kota/daerah di Indonesia pada tanggal 27 Juni 2018.

Yang pasti ditambah dengan drama kampanye antar partai yang akan menghangatkan suasana, khususnya di sosial media dan news online.

Selesai Pilkada dan Piala Dunia Sepak Bola, kita kembali di sambut oleh event Asia terbesar yaitu Asian Games ke-18 pada tanggal 27 Agustus sampai dengan 3 September 2018.  

Jika kurang oke penyelenggaraannya atau hasil pencapaian tim Indonesia-nya akan berimbas pada situasi  sosial media dan keamanan, karena semua akan terasa atau berbau "PILPRES", Pokoknya bisa berpotensi ramai di sosial media.

Oktober akan diwarnai Geopolitik dimana ada: sidang IMF and World Bank di Bali 8-14 Oktober dan dibarengi dengan Date Line Brexit (UK akan keluar dari UE) secara kasat mata akan berpengaruh terhadap situasi moneter Indonesia.

November dan Desember 2018 mulai semakin panas suhunya dengan gembar-gembor Capres dan Cawapres serta persiapan PILPRES 2019.

Disini pasti akan kembali terjadi perang kampanye (termasuk Black Campaign) dan lain-lain.

Di tahun 2018, ada hal lain yaitu agenda-agenda di bidang ekonomi dan politik Nasional/Internasional yang akan berimbas pada ekonomi dan pasar nasional, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Bagaimana kita menghadapi semua ini

Motivasi saja Tidak Akan Cukup.
Yang dibutuhkan adalah Transformasi.

Pertama,  jangan bersikap (menyangkal) bahwa dunia telah berubah dan tantangan makin berat (perubahan itu pasti).

Kedua, Perubahan Mindset dimulai dari diri kita sebagai karyawan maupun pelaku bisnis.

Ketiga, Milikilah Growth Mindset pemikiran yang berkembang, berani berinovasi, mau belajar serta meninggalkan cara lama yang tidak efektif lagi (Iteration).

Keempat, Dua Kata yang penting adalah Creative and Innovative (Disruption).

Memang tidak perlu khawatir yang berlebihan karena manusia adalah makhluk yg paling adaptif, manusia selalu punya cara mengatasinya.





No comments:

Powered by Blogger.